Minggu, 02 Desember 2012

DPRD SUMBAR SETUJUI PEMEKARAN PESSEL

PADANG, HALUAN — Suara tepuk tangan menghiasai ruang rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar, saat usulan pemekaran Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) disetujui oleh DPRD Sumbar, Selasa (27/11) kemarin. Ruangan rapat paripurna yang biasanya sepi, kali ini dihadiri puluhan masyarakat dan mahasiswa dari calon Kabupaten Renah Indo Jati.


Warga sudah mulai berada di gedung ini sejak pagi sebelum rapat paripurna digelar. Saat pembacaan keputusan pun, warga yang juga terdiri dari mahasiswa ini meng­gelar spanduk ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang mem­bantu kabupaten baru ini terwujud.

Bukik Buai di Kecamatan Basa IV Balai Tapan pun dicalonkan sebagai ibukota Kabupaten Renah Indo Jati. Adanya persetujuan DPRD merupakan salah satu langkah yang harus dicapai sebelum usulan kabupaten baru ini dite­ruskan ke DPR RI dan Kementerian Dalam Negeri.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno pun merasa senang karena sudah adanya izin dari DPRD Sumbar. “Hal yang utama sekarang itu adalah izin prinsip. Baik dari Bupati Pessel, DPRD Pessel, dan DPRD Sumbar. Persoalan teknis, seperti batas wilayah, anggaran dan lain­nya, akan dibicaran kemudian,” katanya.

Katanya, sejauh ini sudah ada pembicaraan informal dengan pihak-pihak DPR RI. “Hanya menunggu persetujuan DPRD Sumbar untuk bisa meneruskan ke DPR RI secara formal,” tambahnya.

Sementara Ketua DPRD Sum­bar Yultekhnil mengharapkan tim lobi dari DPRD ke DPR RI lebih gencar lagi. Diharapkan awal tahun 2013 sudah ada tanda-tanda kehidupan di Kabupaten Renah Indo Jati ini. Dari segi anggaran pun, selama dua tahun berturut-turut akan dibiayai oleh APBD provinsi melalui bantuan khusus. “Termasuk juga biaya untuk pemilu kepala daerah,” ucapnya.

11 Syarat Terpenuhi

Dari pandangan umum fraksi, semua fraksi menyetujui pemekaran Kabupaten Pessel ini. Sebagian juru bicara fraksi pun, dengan berapi-api membacakan pandangan frak­sinya, untuk memperlihatkan antusiasnya menyambut kabupaten baru ini.

Persetujuan ini didapat berda­sarkan hasil pembahasan Komisi I DPRD Sumbar, persyaratan teknis dan persyaratan fisik wilayah tersebut. Dari persyaratan teknis, yang selama ini sempat mengh­am­bat terwujudnya peme­karan ini, baik pihak Kabupaten Pessel sebagai kabupaten induk dan Kabupaten Renah Indo Jati, berdasarkan hasil kajian teknis, menyatakan pemben­tukan kabuapten ini bisa terwujud.

Menurut pihak Kabupaten Pes­sel, dari 11 faktor yang menjadi indikator pemekaran kabupaten ini, memberikan skor 446. Dimana skor untuk 4 faktor utama terdiri dari faktor kependudukan sebesar 100, kemampuan ekonomi sebesar 70, potensi daerah 69 dan kemampuan keuangan daerah 65. Dengan demi­kian sesuai PP No 78/2007 Kabu­paten Pessel tergolong sangat mampu memenuhi indikator dan persayaratan untuk pemebentukan daerah otonomi baru.

Sementara Kabupaten Renah Indo Jati memberikan skor 406. Dimana untuk faktor kependudukan memberikan nilai 85, kemampuan ekonomi 70, potensi daerah 68, dan keuangan daerah 65. Dengan demi­kian, Pessel dikatakan tergolong kategori mampu.

Untuk jumlah penduduk, sete­lah dimekarkan Kabupaten Renah Indo Jati akan mencapai 106.713 jiwa. Semenatara rata-rata jumlah penduduk setelah dimekarkan baik untuk Kabupaten Pessel dan Kabu­paten Renah Indo Jati berada di atas Kabupaten Kepulauan menta­wai yang berbatasan langsung dengan kabupaten tersebut yaitu sebanyak 76.173 jiwa. Tetapi di bawah Ka­bupaten Solok Selatan dengan penduduk 144. 281 jiwa dengan kepa­datan penduduk sebesar 43 jiwa/km2.

Sementara dari syarat wilayah, ada 6 kecamatan yang akan berada di dalam Kabupaten renah Indo Jati, yaitu Kecamatan Air Pura, Pancung Soal, Basa IV Balai Tapan, Renah IV Hulu Tapan, Lunang, dan Silaut.

Ide Pemekaran

Menurut koordinator komunitas Kabupaten Renah Indo Jati Yal Efendi, pembicaraan adanya Kabu­paten Renah Indo Jati ini sudah ada sejak tahun 1994. Namun mulai digembar-gemborkan lagi pada tahun 2003 -2009 dengan dibentuknya presidium pemekaran Kabupaten Pessel. Lalu pada 2 Juni 2012 dibentuk lagi tim forma­tur per­cepatan pembentukan Renah Indo Jati oleh elit-elit Minang di Jakarta.

Menurut Yal, elit politik menye­pakati, saat ini adalah waktu yang tepat untuk memekarkan Kabu­paten Pessel. Alasan rentang kendali menjadi alasan utama. Bagi ma­syarakat yang berada di daerah sekitar Renah Indo Jati ini harus menempuh jarak 150 km untuk mencapai Painan, pusat peme­rintahan Kabupaten Pessel. Hal ini jelas akan sangat mem­bahayakan, ketika membawa orang berobat ke rumah sakit.

Adanya peluang dan power yang dimiliki orang Minang di Jakarta juga merupakan alasan. “Adanya Gamawan Fauzi dan Irman Gusman tentu akan memperkuat dime­kar­kannya kabupaten ini. Disam­ping elit-elit Minang lainnya,” katanya.

Terkait potensi katanya, adanya 4 perkebunan sawit yang berada di calon Kabupaten Renah Indo Jati ini cukup mendukung. Begitu juga dengan pertambangan. Selain tambang emas, di daerah ini juga terdapat tambang uranium di Sungai Gambir Tapan.

Untuk itu, Yang berharap april 2013 nanti, usulan ini bisa diterima DPR RI. Adanya moratorium peme­karan kabupaten dan kota, tidak akan menghalangi hal ini katanya. Pasalnya saat ini ada 19 kabupaten dan kota di Indonesia yang juga menunggu pemekaran dan sudah dilakukan kajian teknis terhadap daerah tersebut.

Struktur Organisasi

Struktur Organisasi HIMANPURA Periode 2012/2013

 

Dewan Penasehat Pengurus
Joni Yendra

Nama Kepengurusan:
Ketua Umum

Hamdi
Wakil Ketua


Sekretaris                                                                                     Bendahara
  1.  Asri Gusnovita                                                                              Endrie Salen 
  2. Wiwit Kumala Sari

 Departemen Penelitian dan Pengembangan ( LITBANG )
Coordinator              : Joni Iskandar
Anggota:
  1.  asss
  2. jkahdf
Departemen Advokasi dan Kebijakan Publik
Coordinator              : Tanto Wijaya
Anggota:
  1.  asss
  2. jkahdf
Departemen Hubungan Masyarakat ( HUMAS )
Coordinator              : Syepriadi Putra
Anggota:
  1.  asss
  2. jkahdf
Departemen Informasi dan Komunikasi ( INFOKOM )
Coordinator              : Reki Rikardo
Anggota:
  1.  Andry
  2. Alis Fiki Indra
  3. Marovan Iqbal
  4. Kemal Imam Santoso
  5. Idria Irma Sari
  6. Novi Erlina
Departemen Seni dan Budaya
Coordinator              : Riri
Anggota:
  1.  asss
  2. jkahdf
Departemen Keolahragaan
Coordinator              : Rafi Aprilla
Anggota:
  1.  asss
  2. jkahdf
Departemen Keagamaan
Coordinator              : Rio Febrianto
Anggota:
  1.  asss
  2. jkahdf
Departemen Kewirausahaan
Coordinator              : Rido
Anggota:
  1.  asss
  2. jkahdf
Departemen Kesejahteraan Anggota ( KESRA )
Coordinator              : Elsa Febrian
Anggota:
  1.  Krisna
  2. jkahd

Sabtu, 01 Desember 2012

Visi & Misi

Mahasiswa tidak dapat dilepaskan dari perannya sebagai agent of change (pelaku perubahan), agent of development (pelaku pembangunan) dan agent of reformations (pelaku pembaharuan). Jika dilihat dari adanya polarisasi pemikiran dan tantangan bangsa yang sangat berat yaitu harus mampu mengelaborasikan nilai-nilai religious kedalam seluruh dimensi kehidupan yang serba komplek ini. Mahasiswa harus berperan sebagai pelaku perubahan menuju kepada dinamika konstruksi dalam mencermati setiap persoalan kebangsaan. Dalam kaitan ini moral harus dikedepankan agar menjadi muatan positif dalam menatap masa depan bangsa, sehingga keberadaan mahasiswa tidak terbawa arus negative globalisasi (seperti pengaruh narkoba, tawuran, miras dan pergaulan bebas) yang menjadi fenomena sekaligus tantangan yang dihadapi bangsa ini.

Dalam kerangka inilah di butuhkan sebuah visi mahasiswa kedepan dalam upaya memperbaiki bangsa dalam menegakkan nilai-nilai budaya serta relegiusitas bangsa yang telah tercabik-cabik. Sosok mahasiswa kedepan paling tidak harus dengan empat kriteria:
  • Mahasiswa harus memiliki kemandirian.
  • Mahasiswa harus memiliki kapasitas intelektual yang memadai.
  • Mahasiswa harus memiliki integritas kebangsaan.
  • Mahasiswa harus memiliki akhlak yang bagus kedepannya.
Dalam rangka aktualisasi keempat karakter diatas, maka yang harus menjadi pijakan utama adalah memiliki kapasitas intelektual. Mahasiswa harus mampu berpikir atau memiliki mind set global. Tidak parsialistik lagi dengan mengusung semangat fanatisme terhadap semua paham yang akan mengakibatkan penyimpangan.

Selain hal tersebut diatas, ada beberapa hal yang membuat mahasiswa menjadi makhluk terbaik ditengah kencangnya arus globalisasi tersebut antara lain:
  • Mahasiswa harus mempunyai kecerdasan spritualisasi (SQ) yaitu kemampuan memberi makna hidup sebagai puncak spritual. Contohnya: semua aktivitas harus bernilai ibadah.
  • Mahasiswa harus memiliki kecerdasan emosi (EQ) yaitu kemampuan mengendalikan emosi serta mendengar suara hati sebagai sumber innformasi. Contohnya: komitmen, loyalitas, kepekaan, motivasi, dan empati.
  • Mahasiswa harus mempunyai kecerdasan intelektual (IQ) yaitu kemampuan intelektual, analisis dan rasio.

Untuk itu merumuskan suatu visi mahasiswa dalam menatap masa depan bangsa menjadi sebuah keniscayaan. Visi mahasiswa kedepan adalah mahasiswa yang memiliki integritas akhlak, memiliki wawasan kedepan dan komitmen akan nilai-nilai kebangsaan dan ke Indonesia.

Salam Mahasiswa !!!

Welcome To Blog HIMANPURA 2012

Assalamualaikum Wr. Wb..... 
Terimakasih ya tman-tman telah mengunjungi Blog kami
Salam Mahasiswa Inderapura


Nama Kepengurusan:
Ketua

Hamdi
Wakil Ketua

 Asri Gusnovita                           Wiwit Kumala Sari
Sekretaris I                                     Sekretaris II


Bendahara Umum